Agen BandarQ
Bandar Domino OnlineAgen Sakong Online Agen PokerAgen Ceme

Bau Busuk Menguar Bersama Terik Mentari Di Kolam Penampungan Lumpur Tinja PD PAL

Bau Busuk Menguar Bersama Terik Mentari Di Kolam Penampungan Lumpur Tinja PD PAL

 http://www.harianseleb.com/2018/06/bau-busuk-menguar-bersama-terik-mentari.html

Harianseleb.com -Bau busuk menguar bersama terik mentari di kolam penampungan lumpur tinja PD PAL, Duri Kosambi, Jakarta Barat. Bau itu sungguh tak tertahankan, menyengat hidung hingga terasa pahit di mulut.

Di tengah kepungan udara beraroma tengik itu, Alan tersenyum. Pekerja 30 tahun itu tengah mengoperasikan teknologi pengolah limbah PAL-Andrich Tech System. Sehari-hari, ia terbiasa mengurusi kotoran manusia.

Rezekinya di sini,” kata Alan saat bertemu kumparan di lokasi kerjanya.

Ia berjibaku dengan bau tinja sejak pukul 08.00 pagi sampai 16.00 sore. Sepanjang waktu itu, ia menyaksikan truk-truk sedot WC hilir mudik menyalurkan lumpur tinja manusia. 

Setiap hari, menurut Koordinator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja PD PAL Romel Sitompul, setidaknya terdapat 150 truk yang menjual tinja manusia ke PD PAL Jaya. Jumlah itu belum ideal, masih separuh dari yang seharusnya, yakni 300 truk per hari.
Untuk satu kubik tinja yang disetor ke IPLT, perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut membayar Rp 27 ribu.

Jasa pengangkutan tinja menjadi salah satu cara pendistribusian limbah domestik. Tapi sebetulnya, mekanisme ideal pengolahan air limbah adalah lewat sambungan pipa. Apa boleh buat, jaringan pipa limbah PD PAL di ibu kota hanya 12 persen dari total wilayah.

Mayoritas limbah domestik Jakarta, kata Romel kepada kumparan, justru dibuang ke sumber-sumber air seperti sungai, jika tidak dibiarkan mengendap di septic tank. Akibatnya, sumber air di ibu kota jadi tercemar.   

Ucapan Romel bukan isapan jempol. Menurut pakar bioteknologi lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, seluruh sumber air di Jakarta yang terdiri dari 13 sungai, 76 anak sungai, serta 41 danau dan waduk, tidak ada yang memenuhi standar baku mutu untuk dijadikan air baku (air bersih untuk minum rumah tangga).
Sebanyak 87 persen air sumur dangkal di Jakarta, ujar Firdaus, terkontaminasi limbah domestik akibat tata kelola sanitasi yang buruk dan penegakan hukum yang lemah soal pembuangan limbah.

Alhasil, tingkat water security (kemampuan kota menyediakan air bersih bagi warganya tanpa tergantung secara politis dan geografis dari luar kawasan) Jakarta hanya empat persen.

Water security Jakarta terburuk untuk sebuah kota dengan penduduk di atas 5 juta jiwa. Apalagi ibu kota negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia itu Jakarta,” kata Firdaus yang juga Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Sampai saat ini, 82 persen pasokan air baku ke Jakarta--yang dihuni sekitar 10 juta jiwa--bergantung pada Sungai Citarum, sedangkan 16 persen lainnya bergantung dari sumber air di Tangerang.

Padahal untuk ukuran kota sebesar Jakarta, ia mestinya punya sistem gorong-gorong terpadu untuk mengalirkan buangan limbah ke satu lokasi pengolahan air limbah. Tapi, ujar Firdaus, sudah terlambat untuk membangun sistem semacam itu di Jakarta.

Alternatifnya, imbuh Firdaus, ialah dengan mengolah air limbah menjadi air bersih yang tak hanya layak buang, tapi juga bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari, bahkan untuk diminum.

Membayangkannya saja aku geli,” kata Nadia, perempuan 24 tahun yang tinggal di Tomang, Jakarta Barat.

Rasa geli itu menggelitik Nadia setelah ia membayangkan minum air olahan tinja. Pun meski ia tahu Jakarta kerap bermasalah dengan kesediaan air bersih, meminum air kotoran sendiri--biar sudah diolah jadi bersih sekali pun--benar-benar tak terpikirkan.

Nadia lebih memilih minum produk olahan air lain, misalnya air laut, ketimbang mengaliri tenggorokannya dengan air bersih hasil olahan kotoran manusia. Ia juga enggan menggunakan air bersih hasil olahan tinja itu untuk sekadar mandi atau mencuci pakaian.

Aku bayanginnya itu kan najis. Aku nggak tahu apa itu bisa jadi suci. Nggak mau pake, deh,” kata Nadia.

Senada, Hesti juga bergidik mendengar wacana minum air olahan Tinja. Bagi warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu, ‘seruan’ untuk meminum air olahan tinja terdengar seperti ajakan meminum racun.

Ini kayak another crazy idea. Emangnya beneran rela membiarkan warga minum ‘air tinja’?” ujar perempuan 23 tahun itu.

Tapi, Hesti tak sepenuhnya menolak. Kalau, misalnya, krisis air bersih melanda Jakarta dan opsi yang tersedia adalah menggunakan air hasil saringan dan olahan tinja, ia bersedia--meski berat hati--memakainya untuk mandi.

Setidaknya kalau buat mandi, kan masih ada sabun (sebagai alat pembersih),” ujar Hesti.

 http://www.harianseleb.com/2018/06/bau-busuk-menguar-bersama-terik-mentari.html

Agen Poker Terpercaya & Tanpa Robot ( 100% Member Vs Member )
Tersedia Games : Poker Online, Domino 99, BandarQ, Bandar Poker, Adu Q, Capsa Susun, Dan Sakong

Cukup 1 ID Sudah Dapat Memainkan 7 Games
Untuk DAFTAR silahkan klik link ini :

HOT PROMO !!!
* PROMO BONUS TURNOVER 0.5%
* PROMO BONUS REFERAL 20%
* MINIMAL DEPOSIT RP 20.000

Info Lebih Lanjut Hub:
* Website : WWW.HITSDOMINO.LINK
* Pin BBM : D86DAFAF
* Yahoo : hitsdomino@yahoo.com

* baca juga artikelnya : http://ceritasexdewasa168.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.webpokermas.blogspot.com
* baca juga artikelnya : http://www.liga365.news

0 Response to "Bau Busuk Menguar Bersama Terik Mentari Di Kolam Penampungan Lumpur Tinja PD PAL"

Posting Komentar